BOGOR, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) batal menambah jumlah penerima Subsidi Siswa
Miskin (SSM). Hal itu resmi diputuskan, menyusul batalnya kenaikan harga
Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April. 2012.
Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menjelaskan, perluasan cakupan
SSM dimaksudkan sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. Rencananya,
jumlah penerima SSM akan ditingkatkan mencapai 14 juta (SD-SMA), dari
jumlah penerima saat ini yang hampir menyentuh angka 6 juta penerima.
Atau setara dengan 12 persen dari jumlah total siswa miskin di
Indonesia.
"Usulan itu kan sifatnya kompensasi. Ketika BBM batal
naik, maka jumlah penerimanya batal ditambah," kata Nuh, seusai
meresmikan SDN 1 Babakan Madang, Bogor, Minggu (1/4/2012).
Akan tetapi, kata dia, unit cost SSM
tetap akan ditingkatkan. Alasannya, karena SSM merupakan program utama
pemerintah dalam upaya menekan angka putus sekolah dan meningkatkan mutu
sumber daya manusia Indonesia.
Melalui APBN-Perubahan tahun 2012,
pemerintah menyiapkan dana tambahan sebesar Rp 2 triliun untuk program
ini. Semula, siswa jenjang SD berhak menerima Rp 350 ribu, kemudian
dinaikkan menjadi Rp 450 ribu. Siswa SMP yang semula menerima Rp 450
ribu, tahun ini ditambah menjadi Rp 750 ribu. Dan siswa SMA menerima Rp 1
juta, dari yang semula hanya menerima Rp 750 ribu.
"SSM akan tetap ada dan melekat. Unit costnya akan ditambah. Yang batal hanya menambah jumlah penerimanya," jelas Nuh.
(Sumber http://edukasi.kompas.com/read/2012/04/01/20094927/Subsidi.Siswa.Miskin.Batal.Ditambah)
No comments:
Post a Comment
Kalo mau Comment, di bagian (comment as), pilih (anoymous)